Hampir 36 tahun ejaan yang disempurnakan (EYD) telah diberlakukan secara resmi di negeri ini. Kelihatannya tingkat kelembaman kita demikian besarnya sehingga masalah ini masih tetap muncul hingga hari ini, detik ini. Bandingkan saja dengan “dirgahayu;” sekalipun sudah berkali-kali diingatkan dalam acara TVRI sejak awal 1970-an masih saja kita lihat “Dirgahayu RI ke-62,” seolah ada RI ke-1 hingga RI ke-61 padahal hingga kini, detik ini yang ada hanya satu NKRI, artinya Republik yang diproklamirkan pada 17 Augustus 1945 bukanlah negara serikat yang terdiri atas negara RI ke-1 hingga RI ke-62. [Lihat penulisan Augustus, bukan Agustus karena kita sudah terbiasa dengan kau, mau, galau, dll.]
Filed under: article | Leave a comment »
3nd4h's Weblog 